Review Film Animasi Drifting Home (2022)
Drifting Home dibuka dengan narasi Kosuke, anak laki-laki yang dahulu tinggal di apartemen tua “berhantu” yang akan dirubuhkan. Di awal, kita diajak mengikuti bagaimana tempat itu penuh dengan kehidupan, bersama dengan Kosuke dan Natsume–karakter utama–yang berlari ke arah apartemen mereka.
Apartemen yang dahulu merupakan tempat tinggal yang menyimpan banyak kenangan, kini sudah seperti bangunan rongsok yang tidak layak huni di tengah pembangunan apartemen baru di kawasan tersebut. Apartemen baru yang lebih modern telah dibangun dan para penghuni apartemen tua sudah mulai pindah ke sana. Pada akhirnya, bangunan lama ini jadi dikenal sebagai apartemen berhantu yang tidak lebih dari sekadar bangunan tua tak berpenghuni.
Drifting Home memang enggak langsung mengajak kamu memahami apa yang terjadi di sana, selain fakta bahwa ada sosok Yasuji yang selalu disebut-sebut oleh Natsume dan Kosuke. Berjalan lambat di awal, akhirnya petualangan mereka pun dimulai ketika hujan deras mengguyur mereka yang berada di atap apartemen tua nomor 112 dan akhirnya membawa mereka ke dunia yang hanya berisi lautan.