Cerita ini dimulai pada saat Gian sedang bergaul bersama teman-temannya. Ketika sedang asyik minum, Gian ditelepon oleh ibunya, yang menyuruhnya pergi ke rumah tantenya. Setelah itu, Gian langsung menuju ke stasiun untuk naik kereta pergi ke rumah tantenya. Ketika sedang menunggu kereta datang, dia melihat seorang gadis terhuyung-huyung dan berdiri terlalu dekat dengan peron kereta.
Di dalam kereta, Gian bergumam sambil memperhatikan gadis itu. Tidak lama kemudian, gadis yang mabuk berat itu mendekati Gian dan tidak sengaja muntah di pakaiannya sebelum akhirnya dia pingsan. Alhasil, Gian menjadi sasaran omelan salah satu penumpang, dia pun mengira gadis itu adalah pacar Gian.
Gian sempat berpikir untuk meninggalkan gadis itu di stasiun, tapi karena tidak tega, akhirnya dia berubah pikiran dan membawa gadis itu ke hotel karena dia tidak tahu di mana gadis itu tinggal. Gian segera membersihkan diri dan mencuci pakaiannya yang terkena muntahan gadis itu.
Saat mencoba keluar dari kamar mandi untuk menjemur pakaiannya, gadis itu tiba-tiba sadar dan menuduh Gian akan melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Sesampainya di rumah, Gian tidak berani masuk ke dalam karena takut dimarahi ibunya jika ketahuan tidak datang ke rumah tantenya.
Keesokan harinya, Gian mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang ternyata adalah telepon dari gadis itu. Gadis itu menyuruh Gian untuk menemuinya di pintu area stasiun blok M. Di sana, Gian dibombardir gadis itu dengan berbagai pertanyaan, karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kemarin.
Gadis itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sisi. Melihat Sisi menangis, Gian pun langsung memberinya kain untuk menyeka air matanya. Pada saat inilah Gian mulai jatuh cinta pada Sisi dan berniat untuk mengobati kesedihannya, pertemuan kedua ini pula yang menjadi tanda bahwa mereka berdua telah resmi berpacaran.