Goreng terbangun dalam sel beton yang di dindingnya terdapat tulisan nomor 48. Rekan satu sel-nya bernama Trimagasi menjelaskan bahwa mereka berada di fasilitas berbentuk menara dimana makanan setiap harinya dikirimkan melalui platform yang berhenti di setiap lantai dalam waktu tertentu. Seseorang yang berada di lantai bawah hanya bisa mengkonsumsi makanan yang disisakan oleh penghuni di atasnya, dan mereka tidak bisa menimbun makanan (sel akan menjadi panas atau dingin sampai ketingkatan yang fatal jika ada makanan yang disimpan). Setiap bulannya, penghuni akan ditempatkan secara acak di lanti yang baru. Setiap penghuni diperbolehkan untuk membawa satu benda bersama mereka dimana Goreng memilih membawa buku Don Quixote dan Trimagasi membawa pisau asah.
Suatu hari, seorang wanita yang bersimbah darah bernama Miharu turun bersamaan dengan menumpang platform, dan Trimagasi menjelaskan bahwa Miharu turun ke bagian bawah menara setiap bulan untuk mencari anaknya. Goreng melihat Miharu diserang oleh dua orang penghuni di lantai bawah, dia mempertimbangkan untuk loncat menolongnya tetapi Miharu berhasil membunuh kedua penyerangnnya dan melanjutkan perjalanan menuju lantai bawah.